Senin, 01 November 2010

Dia, Dia, Aku dan Dia ..

dimana kau ?

jiwa ini adalah ruh'y ..

sendirian tanpa campur tangan siapa pun.



dimana kau ?

dosa ini adalah milik'y ..

terikat simpul erat kemunafikan !!



dimana kau ?

langkah ini adalah jalan hidup'y ..

terjal dan berliku di tempuh tanpa ragu.



dimana kau ?

dia mencari dgn kdua mata terbuka lebar

tp, tak nampak satu pun celah ..



dimana kau ?

dia menangis lantang dgn air mata yg telah mnjadi abu

tp, tak ada yg mendengar hingga gema'y kembali kpd'y ...!!



dimana kau ?

dia akan terbang dgn spasang sayap kebodohan !!

cepatlah ...!!!



dimana kau ?

dia akan mlangkah dgn kdua mata tertutup !!

hadirlah ...!!!



dimana kau ?

dosa" ini menjadi beban yg kasat mata !!

cepatlah ...!!!



dimana kau ?

apakah dia harus menunggu hingga akhir hayat'y ?

lalu kau hadir tnpa memberi salam kepada'y...

dia tak mau seperti itu . .

dia tak mau ..!!!

sungguh, dia tak mau seperti itu ..!!

dia tak menginginkan itu ..

dia tak ingin ..

sungguh, dia tak menginginkan seperti itu ..!!



Jika memang mau mu sperti itu,

datang lah sekarang lalu ambil ruh'y !!

karena dosa" itu kasat mata

dan dia tak mau dosa" itu mlanjutkan misi'y tuk mrangkul jiwa'y . .


jika memang mau seperti itu,

akan dia ikhlaskan jiwa raga'y untuk mu jika kau hadir skrng didpn wajah'y..!!





BlackSoul . .dhie27102010



Dety Fhl :

Apakah yg hendak dia buat...

Apakah yg terus jg dia cari...

Mempertanyakan apakah....?

Mengapa manusia meratapi kesulitan,kedukaan,dan kepahitan...??

Biarlah manusia meratap krn dosa2nya...

Dan menjerit krn kesalahan2nya....


Dalam kandungan telah berdosa...

Dlm kesalahan diperanakan....

Merangkak dlm gelap dan menjauhi kebenaran...

Dititah untuk mengecap kebohongan...

Dalam jalan setapak yg sulit untuk bergerak...

Tetap jua dia gagahi anak desa yg belum mempunyai dada...

Redup mata pun menjadi binaran2 binal ketika tukang asongan mengantongi rupiah...

Pelepah daun pisang pun menjadi saksi...

Gemerisik kayu kering menjadi sebuah irama transaksi....

Sewaktu lembaran rupiah dia selipkan bukan lagi dibelahan dada...

Tapi pada kepalan tangan berbulu tebal yg tersenyum puas menikmati dua rasa...



Lentera memudar malu...

Mentari terbeliak...

Gagak keluarkan lengking paraunya...

Malu mereka dgn tanyamu...!!



Gairah pengantin pun susut...

krena niat mu ...

Tergopoh2 nenek tua menunjuk arah....

Dikelokannya rambu2...

Hanya satu arah yg mengartikan kata untuk jawabmu....


Menengadahlah keatas...

Dan merunduklah tatap hatimu....

Ini kafanmu....


Tak suka lagi aku pakai namaku...

Panggil saja aku dia...





Hardhie Mahardhiekha :

dia tak berbuat apa pun, ksalahan" itu bak fatamorgana . .

dia tak lagi mencari, apa yg tlah dicari tlah dia dpti . .

dia tak memprtnyakan apapun,

hnya skedar mengingatkan,

bahwa mengingat kematian adalah sebagian dr iman'y . .!!!





Dety Fhl :

Masih sanggupkah menari meliuk liukan kebenaran...

Masih adakah anak lidahmu tergantung dan berlagu lugu...

Tertatap pada langit2 saat mengucap tentang kesalahan2....

Gelora laut selatan terdiam....

Smua terhenyak...

Gema suaramu membangunkan alam...

Bahkan jasad2pun menjadi gelisah dan kembali keruang peradilan....

Teriakan rahim menghentikan keriuhan disana....

Dalam dosa aku dikandung ibuku...

Dalam kesalahan aku diperanakan....

Kesalahan yg tak diakui mengeringkan tulang...

Melarikan kafan untuk ukuran yg benar...

Tak perlu kau ingat kematian...

Dia tamu yg ramah bagi hati yg dilabur putih....

Tetapi menjadi sipemberang saat hanya menemukan tulang belulang dalam kuburan yg dilabur putih..



Putih...

Hitam...

Smua menjadi abu2 tanda pendamaian....

Tak jua kau simpan kafanmu...

Mungkin malam akan mengantarnya utk bertamu....


Lagi aku tak mau pakai namaku..

Terasa longgar dlm benak dan telingaku...

Kau boleh panggil aku dia..




Hardhie Mahardhiekha :

yes, Mom . .

aku kan memanggil,y dia . .

ksalahan" yg dia perbuat ga bakal bisa terlupakan begitu saja,

ksalahan itu slalu membekas dalam ingatan padahal dia menginginkan lupa ingatan..

dia ga sprti kbnyakan orang yg stlah mlakukan ksalahan...

lalu mlupakan dgn skjap mata . .

dia tak sperti itu !!!



Dety Fhl :

Berceritalah..berdongenglah ttg dia...

Sambil aku membenahi ranjang utk tidur...

Apa mungkin dia mnjadi mimpi buruk..

Atau alunan nada yg merebahkan aku...dan bertemu apa yg kumau....

Lupa ingatan memang mnjadi pilihan terbaik utk meletakkan segala kengiluan yg qt benci...!!

Tp aku memilih tidur...

sampai saatnya tiba..

sehingga qt gak plu lg bertanya dmn dy dan kpn qt dijelang olehnya...

Aku suka kau mengatakan dia tak spt itu...


Berceritalah..

berdongenglah...

Tak kau lihat..rembulan sudah tergesa utk pergi...

* kesalahan bertutur dlm lubuk hati...

Meninggalkan luka lebam yg kadang terasa indah namun tak luput dari kegetiran....



Note:

Rangkai percakapan ini menjadi 1 puisi....judul nya:

Dia,dia,aku dan dia..;)




Hardhie Mahardhiekha :

knangan kan tersimpan dalam lubuk hati terdalam,

tak hilang atau terpisah dari alurnya. .

siap, Mom ..